Memory of the World (MOW)/Memory of the Nation (MON)
MOW (Memory Of the World) adalah Ingatan Kolektif Dunia yang berperan penting dalam sejarah umat manusia sebagai pengingat agar mereka sadar akan keberadaannya dengan segala peristiwa yang dialaminya. Selain itu, manusia juga dapat belajar banyak dari pengalaman-pengalaman masa lalu. Memory of the World yang didokumentasikan sebagai suatu warisan bersejarah dapat memperlihatkan kembali sejumlah keunikan warisan budaya dunia. Pusaka dokumenter ini tersedia dalam perpustakaan, buku, arsip-arsip dalam museum-museum, dan tempat-tempat terjaga lainnya. Namun, banyak pula pusaka-pusaka dokumenter yang hilang akibat penyimpanan yang tidak baik dan tidak terjaga.
Memory Of the Nation (MON) merupakan organisasi dan unit non-struktural yang berada dan bertanggung-jawab di lingkungan organisasi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) dan bersifat koordinatif dengan lembaga-lembaga terkait lainnya dalam rangka pelestarian warisan documenter, sejarah dan budaya bangsa. MON didukung oleh semua pihak seperti lembaga-lembaga Pemerintah, Akademisi, Profesional, Dunia Usaha, LSM, dan Komunitas. MON dicanangkan oleh Menkominfo pada 23 Mei 2012 di Manado. Korelasi antara MOW dan MON yaitu untuk menyusun program penominasian ingatan kolektif nasional dan memberikan dukungan untuk penominasian Ingatan Kolektif Dunia/Memory of the World (MOW).
Pada dasarnya, Memory of the World yang menjadi program UNESCO bertujuan melestarikan kekayaan bangsa-bangsa di dunia dalam bentuk pusaka dokumenter/documentary heritage karena secara non-material bermanfaat untuk jatidiri bangsa.
Pada saat ini arsip Indonesia yang didaftarkan (register) dan diterima dalam MoW:
Arsip VOC (2003)
Arsip I La Galigo (2011)
Arsip Babad Diponegoro dan Negarakrtagama (2013)
Arsip Konferensi Asia Afrika (2015)
Arsip Indonesia yang sedang didaftarkan (register) dalam MoW:
Arsip Cerita Panji (2016)
Arsip Borobudur (2016)
Arsip Gerakan Non-Blok (2016)
Arsip Tsunami (2016)
Source: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia