Bersiap Menuju Sistem Pendidikan yang Berorientasi pada Pembelajaran Sepanjang Hayat, Indonesia Mengangkat Aspek Budaya dan Identitas Bangsa

Blog Single

Indonesia mengikuti lokakarya pengembangan kapasitas bertajuk Mengembangkan Sistem Pendidikan yang Berorientasi pada Pembelajaran Sepanjang Hayat di Negara-Negara Anggota UNESCO yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober hingga 2 November 2018 di Shanghai, China. Lokakarya yang berlangsung selama dua minggu ini dihadiri oleh perwakilan dari kementerian pendidikan, kementerian dan lembaga pemerintah terkait, para ahli di bidang pendidikan, serta peneliti terkemuka asal Indonesia, Kenya, Namibia, dan Vietnam. Lokakarya ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran sepanjang hayat di keempat negara peserta.

 


UIL/UNESCO
Setiap negara perserta lokakarya diwakilkan oleh satu tim nasional yang terdiri dari delapan orang perwakilan yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi kebijakan dan strategi yang berorientasi pada pembelajaran sepanjang hayat di negara asal masing-masing. Tim Indonesia terdiri dari pejabat dan fungsional perwakilan dari unit-unit teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

 

 

Selama lokakarya, peserta belajar lebih banyak tentang konsep pembelajaran sepanjang hayat sebagai pendekatan untuk mengatasi masalah pendidikan negara secara holistik. Peserta juga mengeksplorasi mekanisme tata kelola dan kapasitas kelembagaan yang diperlukan untuk menerapkan kebijakan pembelajaran sepanjang hayat. Selain itu, terjadi pula pembahasan mengenai sistem pemantauan dan evaluasi serta cara-cara baru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Pengalaman kota-kota belajar serta pendekatan untuk meningkatkan kesempatan belajar di daerah pedesaan juga turut dibagikan.

 


UIL/UNESCO
Selain agenda lokakarya yang bersifat diskusi, para peserta juga diajak untuk berpartisipasi dalam kunjungan lapangan ke berbagai pusat pembelajaran berbasis masyarakat di beberapa distrik di Shanghai. Kemudian, dengan mempertimbangkan konteks nasional masing-masing, setiap tim negara peserta lokakarya diminta untuk membuat rancangan proposal untuk kebijakan atau strategi nasional untuk memulai dialog kebijakan di negaranya dan untuk memimpin integrasi pembelajaran sepanjang hayat sebagai prinsip panduan ke dalam sistem dan kebijakan pendidikan di negara masing-masing.

 

Pada akhir sesi, rancangan proposal yang disusun oleh masing-masing tim nasional dipaparkan di depan peserta lokakarya dan Tenaga Ahli Pendamping dari UNESCO, yaitu  Valdés-Cotera selaku Koordinator Program di UNESCO Institute for Lifelong Learning; Shirley Walters selaku Professor Emeritus dari Universitas Western Cape; dan Clinton Robinson selaku Konsultan Pendidikan. Proposal yang disusun oleh Tim Indonesia mengangkat judul “Strategy for Strengthening the Value of Unity in Diversity and Appreciation to the Value of Local Culture through Lifelong Learning Programs“. Proposal tersebut mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari Tenaga Ahli Pendamping UNESCO dan peserta lokakarya dari negara lain. Mereka mengatakan bahwa selama ini tema yang diangkat UNESCO lebih banyak membahas aspek kecakapan hidup, pengangguran, kemiskinan, literasi, tapi belum banyak yang menyentuh nilai-nilai budaya dan identitas bangsa.

 

Dalam sesi dialog, beberapa peserta menyampaikan apresiasi terhadap sistematika paparan yang mencakup aspek teknis yang mengarah pada program secara spesifik dan sangat mungkin untuk diimplementasikan pada konteks nasional. Menurut mereka program ini akan menjadi isu baru untuk UNESCO yang kemudian dapat lebih dikembangkan lagi. Tidak hanya mengangkat soal budaya dan identitas bangsa, program ini juga dirancang dengan memperhatikan keberadaan peserta didik yang berkebutuhan khusus, sehingga diharapkan dapat menjadi model pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif.

 

Inisiatif pengembangan kapasitas yang dikemas dalam bentuk lokakarya ini adalah upaya bersama dari UNESCO Institute for Lifelong Learning (UIL), Komisi Nasional Republik Rakyat China untuk UNESCO, Universitas Terbuka Shanghai, dan Universitas Normal China Timur. Dalam pelaksanaannya, lokakarya ini berpegangan pada buku yang dikembangkan oleh UNESCO Institute for Lifelong Learning (UIL) dan akan diterbitkan pada tahun 2019, yaitu Buku Pegangan untuk Pembelajaran Sepanjang Hayat: Kebijakan dan Praktik. Lokakarya ini merupakan lanjutan dari pertemuan konsultatif internasional yang lebih tinggi mengenai pembelajaran sepanjang hayat bertajuk Pembelajaran Sepanjang Hayat sebagai Pendekatan Mendasar untuk Pembangunan Berkelanjutan: Konsep, Kebijakan, dan Strategi (Lifelong Learning as A Fundamental Approach for Sustainable Development: Concepts, Policies, and Strategies), yang telah berlangsung sebelumnya pada tanggal 18 hingga 19 Oktober 2018 di Shanghai, China.

Share this Post:

Related Posts: