Lifelong Learning
Dalam rangka menjadi inovatif dan inklusif, proses pembelajaran dan strategi pendidikan harus mengakui semua tempat di mana pembelajaran berlangsung: di tempat kerja, di masyarakat, dalam keluarga, dan dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan. Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi telah memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi, berinteraksi, mengidentifikasi isu yang menjadi perhatian bersama, menghasilkan pendapatan, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Namun, terdapat risiko bahwa teknologi canggih dapat menyebabkan ekslusifitas sejumlah besar orang dari sistem komunikasi global yang baru. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, UNESCO melalui program Lifelong Learning atau Pembelajaran Sepanjang Hayat berupaya untuk memungkinkan semua orang di seluruh dunia untuk dapat memanfaatkan potensi besar TIK untuk pembelajaran dan pemberdayaan diri.
Implementasi program Lifelong Learning dicapai melalui pelaksanaan 6 sub-program berikut:
a. Literacy
b. Technical and Vocational Education and Training (TVET)
c. Higher Education
d. Open and Distance Learning
e. ICT Applications for Non Formal Education
f. 21st Century Skills.
Sumber: Lifelong Learning
UNESCO membentuk UNESCO Institute for Lifelong Learning (UIL), yang bertempat di Hamburg, Jerman, sebagai lembaga dan unit organisasi dalam PBB yang memegang mandat global untuk program Lifelong Learning. Melalui pendekatan holistik dan terpadu, UIL mempromosikan dan mendukung pembelajaran sepanjang hayat dengan fokus pada pembelajaran orang dewasa, pendidikan yang tanpa henti, literasi dan pendidikan dasar non-formal. Kegiatan Lifelong Learning ditekankan pada pemerataan pendidikan bagi kelompok yang kurang beruntung dan di negara-negara konflik.