KNIU Gelar Lokakarya Dialog Antarbudaya untuk Guru Jejaring Sekolah Afiliasi UNESCO ASPnet

Blog Single

Bogor, KNIU Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menggelar lokakarya untuk para guru yang berasal dari sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan UNESCO (UNESCO Associated Schools Project Network/ASPnet). Lokakarya yang melibatkan 30 peserta ini diselenggarakan selama tiga hari, tanggal 28 hingga 30 Maret 2019 di Bogor, Jawa Barat.

Lokakarya bertajuk Teacher Training Workshop on Intercultural Dialogue Global Generation ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru-guru sekolah anggota ASPnet dalam memahami lebih lanjut mengenai International Education and Resource Network (iEARN) dan program Generation Global. Melalui kegiatan ini, guru dapat menerima penjelasan secara langsung terkait Generation Global, serta dapat bersama-sama berdiskusi dan menyusun strategi yang dapat dijalankan untuk mencapai tujuan program. ujar Wati Wardani, selaku Koordinator Negara (Country Coordinator) program Generation Global di Indonesia.

Selain sebagai sarana sosialisasi dan pembelajaran bagi guru sekolah anggota ASPnet, lokakarya ini juga bertujuan untuk memonitor program yang sudah dijalankan serta mendorong peran serta aktif guru dalam memfasilitasi siswa demi kelancaran program. Para peserta berasal dari sekolah-sekolah yang sudah secara aktif mempraktikkan program-program (ASPnet/iEARN/Generation Global). Kita mengharapkan keaktifan tersebut dapat lebih ditingkatkan lagi. tambah Wati.

Di dalam lokakarya ini, peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung dialog internasional melalui media konferensi video (video conference) dengan Tim Analisa di London. Kami memiliki suatu program yang tergolong masih baru, yaitu Digital Dialogue. Program ini mendorong baik guru maupun siswa untuk melakukan dialog internasional dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dialog ini kemudian dapat menjadi alat untuk membantu membangun pribadi yang berpikiran terbuka (open minded). ujar Wati, Inti dari program ini adalah dialog. Bagaimana mendorong siswa dari beragam latar belakang budaya, agama, dan bahasa untuk berinteraksi dan mengenal satu sama lain, sehingga dapat membantu melunturkan stigma dan stereotip.

Lokakarya bagi guru dari sekolah-sekolah anggota ASPnet rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain untuk wadah berbagi pengalaman, juga untuk sosialisasi dan memonitor jalannya program. ASPnet merupakan salah satu proyek UNESCO yang menghubungkan lembaga pendidikan di seluruh dunia untuk mendukung pemahaman internasional, perdamaian, dialog antar budaya, pembangunan berkelanjutan, dan pendidikan berkualitas. Saat ini telah ada lebih dari 11.500 sekolah anggota ASPnet yang tersebar di 182 negara.(DAS)
 

Share this Post:

Related Posts: