KNIU Kemdikbud Gelar Rapat Pleno Akhir Tahun 2018

Blog Single

Jakarta, KNIU — Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU Kemdikbud) Republik Indonesia menggelar Rapat Pleno Akhir Tahun 2018 pada Kamis (13/10/18) dengan bertempat di Gedung Ki Hadjar Dewantara (A) Komplek Perkantoran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Rapat Pleno Akhir Tahun KNIU Kemdikbud merupakan acara yang rutin dilaksanakan dengan bertujuan untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan program UNESCO kepada seluruh pemangku kepentingan yang bekerja sama dengan KNIU Kemdikbud. Rapat Pleno Akhir Tahun 2018 KNIU Kemdikbud ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Didik Suhardi, dan dihadiri oleh perwakilan dari kementerian/lembaga selaku National Point of Contact Representative (NPCR)/Focal Points, Kantor UNESCO Jakarta, dan para pemangku kepentingan terkait program UNESCO di Indonesia.

Rapat Pleno yang pada tahun-tahun sebelumnya berupa rapat kerja antara KNIU Kemdikbud dengan National Point of Contact Representative (NPCR)/Focal Points, pada akhir tahun 2018 ini dilengkapi pula dengan sesi seminar yang memaparkan praktik-praktik baik dari capaian Indonesia pada program-program UNESCO. Dengan mengusung tema “Manfaat Keanggotaan Indonesia pada UNESCO bagi Kepentingan Nasional”, para pembicara kunci sesi seminar menyampaikan materi dari segi politik, sosial budaya, ekonomi, maupun kemanusiaan.

Pada pembahasan di bidang sosial budaya, Rapat Pleno Akhir Tahun 2018 KNIU Kemdikbud menghadirkan Fiki C. Satari selaku Ketua Indonesia Creative Cities Network untuk menyampaikan materi mengenai praktik baik Kota Bandung sebagai anggota UCCN. Selain itu hadir pula Ida Hernida selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat yang memaparkan materi tentang manfaat pengakuan internasional terhadap warisan alam dan budaya Jawa Barat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

Kemudian di bidang hubungan manusia dan alam terhadap pembangunan ekonomi, hadir Budi Martono selaku Manajer Umum Geopark Gunung Sewu yang menyampaikan materi mengenai manfaat diresmikannya Gunung Sewu sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) dalam proses pembangunan ekonomi kerakyatan. Turut hadir pula Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), B. Wisnu Widjaja, untuk menyampaikan materi yang selaras dengan teman kampanye Sendai Seven tahun ini, yaitu pengurangan resiko bencana untuk meminimalisir dampak kerugian ekonomi. Selain itu, pembahasan mengenai manfaat pengakuan internasional pada wilayah konservasi Indonesia bagi kelestarian alam juga disampaikan oleh Marleni dari Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pada pembahasan di bidang politik dan sumber daya manusia, Adi Winarso selaku Kepala Bagian Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri, memaparkan materi mengenai peningkatan peran Warga Negara Indonesia (WNI) dalam posisi strategis di organisasi-organisasi internasional, khususnya UNESCO.

Rapat Pleno Akhir Tahun 2018 KNIU Kemdikbud yang menghadirkan konsep baru, yaitu sesi seminar, diharapkan dapat menjadi penyegar pada acara yang rutin diselenggarakan oleh KNIU Kemdikbud ini. Sesi seminar juga bertujuan sebagai showcase untuk menunjukkan kepada para focal points dan juga masyarakat umum akan manfaat konkret yang Indonesia terima atas keanggotaannya di UNESCO. (DAS)
 

Share this Post:

Related Posts: