Presiden RI Buka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2019
Depok, KNIU Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Selasa (12/02/2019). Dengan mengangkat tema Menguatkan Pendidikan Memajukan Kebudayaan, RNPK 2019 Kemendikbud dilaksanakan selama empat hari, tanggal 11 hingga 14 Februari 2019, bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. RNPK 2019 dihadiri oleh 1.232 peserta yang terdiri dari Kemendikbud, Pemerintah Daerah, Dewan Kesenian Provinsi, Organisasi Profesi Guru, Yayasan Pendidikan Swasta, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Rembuk Nasional merupakan acara rutin tahunan Kemendikbud yang berfungsi sebagai ajang diskusi dan berbagi informasi antara tiap-tiap satuan kerja internal Kemendikbud serta pihak-pihak eksternal terkait pendidikan dan kebudayaan. Pada RNPK 2019, setidaknya ada tiga tujuan utama dari penyelenggaraan acara ini, yaitu sebagai wadah penyusunan rencana kerja tahun 2020, sebagai ajang untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, serta untuk menghasilkan rekomendasi, komitmen, dan program untuk percepatan peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan.
Dalam laporannya pada Pembukaan RNPK 2019, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa penyelenggaraan RNPK 2019 merupakan ajang pencarian alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dan mendorong percepatan peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan. Penyelengaraan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2019 ini didasari semangat untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang lebih baik melalui forum diskusi dua arah. ujar Mendikbud, Para narasumber dihadirkan untuk memberikan informasi umum tentang arah kebijakan pemerintah pusat yang kemudian dapat dibahas lebih dalam diskusi kelompok yang diikuti oleh peserta Rembuk. Mendikbud menambahkan bahwa hasil diskusi ini kemudian akan dijadikan landasan untuk merumuskan kebijakan strategis tahun 2019 dan 2020.
Dikutip dari laman resmi rnpk.kemdikbud.go.id, pembahasan pada RNPK 2019 berfokus pada isu-isu strategis dalam rangka menyukseskan pelaksanaan program-program prioritas nasional bidang pendidikan dan kebudayaan, khususnya yang berkaitan dengan penataan dan pengangkatan guru, pelaksanaan kebijakan sistem zonasi pendidikan, revitalisasi vokasi, serta upaya pemajuan kebudayaan dan penguatan sistem perbukuan dan gerakan literasi. Terkait seluruh pembahasan tersebut, RNPK 2019 menghadirkan nara sumber dari beragam latar kompetensi, di antaranya yaitu Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo; Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjojo; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Saut Situmorang.
Presiden Joko Widodo yang hadir meresmikan pembukaan RNPK 2019, dalam sambutannya menyampaikan hal terkait tantangan di bidang pendidikan dan kebudayaan, khususnya dalam pembangunan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. Setelah pembangunan infrastruktur, kita akan masuk pada pembangunan sumber daya manusia. Di sinilah dunia pendidikan dan kebudayaan sangat berperan dalam menentukan berhasil-tidaknya pembangunan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. ujar Presiden Joko Widodo, “Karena prasyarat untuk keluar dari jebakan negara yang berpendapatan menengah (middle income threat) adalah negara harus memiliki infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia yang baik.
Pameran Pendidikan dan Kebudayaan
Selain rangkaian sesi pleno dan diskusi, RNPK 2019 juga dimeriahkan dengan agenda sampingan seperti peluncuran Dapobas dan Rumah Belajar, penganugerahan hadiah pemenang award SEA Creative Camp, berbagai pertunjukan seni, pemutaran film, serta pameran. Pameran Pendidikan dan Kebudayaan resmi dibuka oleh Mendikbud Muhadjir Effendy pada Senin (11/02/2019). Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan RNPK 2019, Pameran ini menampilkan hasil dan praktik terbaik dari kinerja Kemendikbud selama tahun 2015 hingga 2018. Terdapat total 78 stan berdiri dengan melibatkan seluruh pihak terkait, mulai dari lembaga pendidikan dan kebudayaan di lingkungan Kemendikbud hingga pemangku kepentingan berkenaan dengan pendidikan dan kebudayaan, seperti pelaku usaha dan sanggar seni budaya.
Pameran tahun ini lebih banyak memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang capaian kinerja di bidang pendidikan dan kebudayaan, baik yang dilakukan oleh Kemendikbud maupun pemerintah daerah. ujar Mendikbud saat ditemui di tengah kunjungan Pameran.
Mendampingi Mendikbud, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, turut menyampaikan tanggapannya terhadap Pameran Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ini kita mencoba mensinkronkan kebutuhan pendidikan pemerintah daerah dengan dunia usaha. Jadi peserta pameran ini juga melibatkan pelaku usaha yang merupakan mitra dari pendidikan dan kebudayaan, baik dari pusat maupun daerah. ujar Didik.
Di hari kedua, setelah secara resmi membuka RNPK 2019, Presiden Joko Widodo juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Pameran Pendidikan dan Kebudayaan dengan didampingi oleh Mendikbud Muhadjir Effendy dan Mendagri Tjahjo Kumolo. (DAS)