Selenggarakan Rapat Kerja, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kemdikbud Perkenalkan Detap dan Wadetap RI Baru
Jakarta, KNIU Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KNIU Kemdikbud RI) menyelenggarakan Rapat Kerja Program UNESCO tahun 2019 dengan melibatkan seluruh Kementerian/Lembaga selaku Instansi Pengampu dari program UNESCO di Indonesia, serta berbagai pemangku kepentingan terkait. Selain untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi antara program UNESCO dengan program terapan yang diberlakukan Instansi Pengampu, Rapat Kerja ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Delegasi Tetap (Detap) dan Wakil Delegasi Tetap (Wadetap) RI untuk UNESCO yang baru, yakni Duta Besar RI untuk Perancis, merangkap Andorra dan Monaco, Arrmanatha Christiawan Nasir, selaku Detap dan Surya Rosa Putra selaku Wadetap. Rapat Kerja berlangsung selama dua hari, yakni pada Senin (18/02/2019) hingga Selasa (19/02/2019) dengan bertempat di Hotel Atlet Century, Jakarta.
KNIUKemdikbud/Rante
Tema pembahasan materi Rapat Kerja Rapat Kerja Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kemdikbud tahun ini dibagi menjadi dua. Di hari pertama pelaksanaan, pembahasan difokuskan pada sektor sains dan pendidikan, sedangkan di hari kedua sektor kebudayaan serta komunikasi dan informasi. Hadir di antaranya beberapa Kementerian/Lembaga selaku Instansi Pengampu dan pemangku kepentingan untuk keempat pilar utama UNESCO tersebut, seperti unit-unit utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terkait bidang pendidikan dan kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemen Ristek Dikti), Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Badan Pusat Statistik (BPS), Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Inovasi dan Daya Saing, Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Komunikasi Publik, Koordinator Nasional Sekolah Berasosiasi dengan UNESCO (Associated Schools Project Network/ASPnet), Dewan Pers, Perpustakaan Nasional, dan PT. LOreal Indonesia selaku pihak yang bekerja sama dengan UNESCO untuk program for Women in Science (FWIS).
KNIUKemdikbud/Rante
Ditemui di sela berlangsungnya acara, Wadetap Surya Rosa menyatakan apresiasinya terhadap Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kemdikbud atas diselenggarakannya Rapat Kerja ini. Wadetap Surya Rosa menambahkan bahwa acara ini membawa banyak sekali manfaat, baik untuk tugasnya sebagai Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO maupun pada keberlanjutan hubungan baik antara pihak-pihak terkait program UNESCO di Indonesia. Rapat Kerja ini sangat bermanfaat. Melalui paparan-paparan yang disampaikan pada setiap sesi acara ini, saya banyak mendapat pencerahan dan pandangan mengenai tugas saya ke depan. Ini dapat menjadi bekal untuk saya mengemas sisi substansi dalam bentuk hubungan diplomatis, sehingga dapat mencapai tujuan atau kepentingan nasional. Ini yang perlu saya perjuangkan. ujar Wadetap Surya Rosa.
Terkait tugas yang akan diemban ke depannya, Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Dubes Arrmanatha Nasir, di dalam forum menyatakan harapannya bagi seluru pihak terkait untuk dapat meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara satu sama lain agar arus komunikasi dapat berjalan lancar dan tujuan Indonesia dalam konteks keanggotaan di badan internasional dapat tercapai.
Sebagai informasi, Delegasi Tetap untuk UNESCO merupakan pihak yang memiliki tugas dan fungsi untuk memastikan hubungan antara pemerintah negara anggota dengan sekretariat UNESCO berjalan dengan baik. Saat ini terdapat 186 negara anggota yang telah membentuk Delegasi Tetap untuk UNESCO, termasuk Indonesia. Delegasi Tetap untuk UNESCO berkantor di Paris, Perancis, yang umumnya dikepalai oleh seseorang yang memiliki status diplomatis seperti Duta Besar. (DAS)