UNESCO Buka Kesempatan Pengajuan Nominasi Avicenna Prize for Ethics in Science

Blog Single

UNESCO Avicenna Prize for Ethics in Science didirikan pada tahun 2003 oleh Dewan Eksekutif UNESCO atas prakarsa Republik Islam Iran, dengan tujuan untuk mengapresiasi kegiatan individu dan/atau kelompok di bidang etika dalam sains. Prize ini mendorong refleksi etis, penelitian, dan kegiatan pada isu-isu yang diangkat oleh kemajuan ilmiah dan teknologi terkini. Dengan demikian diharapkan dapat membantu menyoroti dan meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya etika dalam sains.

UNESCO Avicenna Prize for Ethics in Science terinspirasi dari sosok dokter dan filsuf abad ke-11 asal Persia, Ibnu Sina, yang dikenal di Eropa dengan nama “Avicenna” (980-1038). Sebagai seorang ahli pengobatan dan seorang humanis, Avicenna mengembangkan metode pengobatan dengan pendekatan holistik yang patut dicontoh. Metode yang dikembangkan Avicenna ini menangkap esensi etika dalam sains yang kemudian menginspirasi UNESCO untuk menempatkan perhatian pada isu tersebut.

Pada tahun 2019 ini, UNESCO Avicenna Prize for Ethics in Science mengusung tema “Ethics of Environment“, dengan fokus tematik yaitu perubahan iklim dan kelestarian lingkungan. Nominasi kandidat yang akan diajukan wajib secara ketat mempertimbangkan tema dan fokus tematik tersebut.

UNESCO Avicenna Prize for Ethics in Science terbuka bagi individu, lembaga penelitian, institusi pendidikan, pembelajaran dan pelatihan publik, organisasi publik dan swasta, organisasi non-pemerintah dan pemangku kepentingan lain yang terkait dengan etika program ilmu pengetahuan dan teknologi. Kandidat yang diajukan haruslah orang yang masih hidup atau lembaga yang masih eksis. Adapun kegiatan/program/proyek di bidang etika dalam sains yang diajukan dapat berupa:

  • refleksi ilmiah etis yang berkualitas tinggi dan penelitian tentang isu-isu yang diangkat oleh kemajuan ilmiah dan teknologi terkini;
  • kontribusi signifikan, yang dapat menjadi masukan bagi para pembuat kebijakan tentang pertanyaan etis dalam penelitian dan pengembangan untuk membangun dan mendukung kebijakan etika dan komite;
  • kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan mengenai dimensi etika sains;
  • kontribusi luar biasa untuk membina komunikasi sains, kesadaran publik, dan diskusi tentang etika sains dan teknologi.

UNESCO Avicenna Prize for Ethics in Science merupakan penghargaan dua tahunan yang didanai oleh Pemerintah Republik Islam Iran. Pemenang memperoleh hadiah berupa medali emas Avicenna, sertifikat penghargaan, uang sejumlah USD 50.000, dan kunjungan akademik selama satu minggu ke Republik Islam Iran.

Terkait penominasian, calon kandidat yang tertarik menominasikan diri disarankan untuk berkonsultasi dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, LSM/NGO yang berafiliasi resmi dengan UNESCO, profesional/akademisi/NGO yang bergerak di bidang etika sains dan teknologi, atau anggota dari badan ahli maupun rekanan UNESCO yang relevan. Aplikasi nominasi dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris atau Prancis dan dianjurkan dengan cara daring, melalui laman www.unesco.org/shs/Avicenna. Namun apabila tidak memungkinkan mengajukan aplikasi nominasi dengan cara daring, dapat pula dilakukan dengan mengirimkan dokumen cetak (tiga rangkap) dan/atau dokumen digital yang disimpan di dalam perangkat portabel (seperti USB, CD, atau DVD), yang juga sejumlah tiga buah, dan dikirimkan ke Sekretariat UNESCO Avicenna Prize for Ethics in Science. (Informasi lebih lanjut)

Seluruh proses pengajuan aplikasi nominasi UNESCO Avicenna Prize for Ethics in Science harus dilakukan sebelum tanggal 9 September 2019.

Share this Post:

Related Posts: