Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun, Kemendikbud Tekankan Pentingnya Peran Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan pada Kawasan Tetapan UNESCO

Blog Single

Gunungkidul, KNIU Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Tim Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Inovasi dan Daya Saing bekerja sama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kemendikbud menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) bertajuk “Peran Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam Memuliakan UNESCO Global Geopark Gunung Sewu. DKT dengan 80 peserta ini terlaksana pada Kamis (18/07/2019) di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta.


Berlangsung selama satu hari, Diskusi Kelompok Terpumpun Peran Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam Memuliakan UNESCO Global Geopark Gunung Sewu dibuka oleh Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kemendikbud, Arief Rachman. Setelah dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian paparan mengenai Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development/ESD) oleh Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta. Kemudian dilanjutkan dengan paparan mengenai Geopark Gunung Sewu dan pengelolaannya oleh General Manager Geopark Gunung Sewu, Budi Martono. Setelah peserta DKT mendapatkan pembekalan dari narasumber, proses diskusi dilaksanakan. Peserta diskusi yang terlibat berasal dari kalangan akademisi, badan pengelola geopark nasional, pemerintah daerah, maupun instansi terkait yang merupakan bagian dari pemangku kepentingan (stakeholders) Geopark Gunung Sewu.

Ditemui di akhir kegiatan, Staf Ahli Ananto menyatakan bahwa kegiatan ini dinilai sukses dengan hasil yang melampaui dari yang diharapkan.

Dalam waktu yang terbatas, para peserta diskusi telah mampu merumuskan ide-ide yang menemui bahkan melebihi target yang diharapkan.ujar Ananto.

Ananto juga menambahkan bahwa salah satu dari ide yang disepakati adalah rencana penyusunan sebuah event bertajuk Tour de Geopark yang merupakan kegiatan jelajah dari satu geopark ke geopark yang lain seluruh nusantara.

Ini merupakan contoh bagaimana cara mengemas (upaya sosialisasi dan edukasi mengenai geopark ke masyarakat) dengan pendekatan yang populer sehingga dapat menimbulkan kesadaran, terutama bagi generasi muda sebagai generasi penerus, untuk menghargai dan memuliakan suatu kawasan geopark.imbuh Ananto.


Diskusi Kelompok Terpumpun Peran Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam Memuliakan UNESCO Global Geopark Gunung Sewu merupakan satu dari rangkaian kegiatan sosialisasi peran Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan di kawasan nusantara yang telah mendapat pengakuan UNESCO, seperti Geopark, Cagar Biosfer, maupun Warisan Dunia. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, kegiatan DKT Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan melibatkan peran serta aktif dari kalangan akademisi, badan pengelola kawasan tetapan, pemerintah daerah, maupun instansi terkait yang merupakan bagian dari pemangku kepentingan (stakeholders) masing-masing kawasan tetapan. Untuk selanjutnya, kegiatan serupa akan terlaksana di Labuan Bajo pada 31 Juli 2019 dengan pembahasan yang berfokus pada peran Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan di kawasan Cagar Biosfer dan Warisan Dunia Komodo.

Hingga saat ini di Indonesia telah terdapat 29 kawasan tetapan UNESCO, yaitu 4 UNESCO Global Geopark, 16 Cagar Biosfer Dunia, dan 9 Warisan Dunia. Yang terbaru di tahun 2019 ini, UNESCO menetapkan dua Cagar Biosfer yaitu Togean Tojo Una Una dan Saleh-Moyo-Tambora (SAMOTA) dan satu Warisan Dunia yaitu Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto.

 
Upaya sosialisasi dan edukasi mengenai geopark ke masyarakat dengan pendekatan yang populer telah dilakukan oleh badan pengelola Geopark Gunung Sewu. Menyadari bahwa pentingnya kesadaran dan keterlibatan pemuda khususnya kaum milenial dalam melestarikan kawasan geopark, Badan Pengelola Geopark Gunung Sewu dan pemerintah daerah setempat menggelar event rutin tahunan bertajuk Geopark Night Specta.

Pada tahun 2019 ini merupakan gelaran keempat dari Geopark Night Specta. Dihadiri oleh sederet jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah, Geopark Night Specta menyajikan hiburan yang edukatif bagi masyarakat khususnya yang tinggal di dalam maupun sekitar kawasan Geopark Gunung Sewu yang membentang dalam lingkup tiga kabupaten; yaitu Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan; serta tiga provinsi. DIY Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain hiburan, Geopark Night Specta 4.0 juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi signifikan terhadap pengembangan dan pelestarian keberlangsungan Geopark Gunung Sewu melalui Gunung Sewu Award.

Geopark Night Specta merupakan event untuk memperingati dinobatkannya kawasan Gunung Sewu sebagai UNESCO Global Geopark pada tahun 2015.(DAS)

Share this Post:

Related Posts: