Inskripsi Gamelan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Blog Single

15 Desember 2021, pada Sesi ke-16 Sidang Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Nominasi Gamelan telah dinskripsi sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Gamelan dipentaskan dalam berbagai kesempatan seperti upacara adat dan peristiwa penting dalam siklus kehidupan manusia, ritual perusahaan, dan juga hiburan publik seperti konser musik, teater, dan ekspresi seni lainnya.

Melalui pidatonya, Mendikbudristek menyampaikan, “Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI telah bekerja sangat erat dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk melestarikan gamelan sebagai warisan budaya kita, mendukung kesejahteraan seniman dan pusat seni lokal, mempromosikan gamelan ke sekolah-sekolah, festival kompetisi pertunjukan seni dan lokakarya yang sangat menarik sebagai komitmen yang terus tumbuh pada kolaborasi untuk mempertahankan gamelan sebagai Warisan Nasional kita yang sekarang juga telah menjadi bagian dari budaya dunia”.

Dengan diinskripsi sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, diharapkan mampu mendorong generasi muda untuk mempelajari pengetahuan tentang teknik membuat dan memainkan gamelan serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap visibilitas gamelan sebagai warisan budaya takbenda dalam upaya melestarikan Harta Nasional.

UNESCO sebagai lembaga yang juga focus pada bidang pelestarian warisan budaya, mendorong para negara anggotanya untuk membawa semangat pelindungan dan pelestarian. UNESCO menekankan bahwa penetapan suatu warisan budaya takbenda bukanlah kepemilikan negara atas elemen budaya tersebut, tetapi mendorong negara pengusul dan juga masyarakat dunia untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam upaya pelindungan dan pelestarian elemen budaya warisan budaya itu.

Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 12 Warisan Budaya Takbenda yang ditetapkan oleh UNESCO yaitu, Keris (2008), Wayang (2008), Batik (2009), Best Practice Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken Papua (2012), Tiga Genre Tari Tradisional di Bali (2015), Pinisi: Seni Pembuatan Perahu di Sulawesi Selatan (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (nominasi bersama Indonesia-Malaysia 2020), dan Gamelan (2021).

Video dapat di unduh pada tautan berikut:

Share this Post:

Related Posts: