Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hadiri Perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional (Bagian 1)

Blog Single

Jakarta, KNIU — Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menghadiri perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day/IMLD) di Kedutaan Besar (Kedubes) Bangladesh di Jakarta pada Kamis (21/02/2019). Selain perwakilan dari KNIU Kemendikbud, hadir pula perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Raudin Anwar, pihak Kantor UNESCO Jakarta, Gunawan Zakki, dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar, serta para ekspatriat Bangladesh di Indonesia.


KNIUKemdikbud/Donna
Kedubes Bangladesh Jakarta rutin menggelar perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day/IMLD) setiap tahun. Di tahun ini, acara dibuka oleh Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia, Azmal Kabir, dengan prosesi peletakkan karangan bunga sebagai penghormatan bagi para korban aksi perjuangan bahasa ibu di Bangladesh pada tahun 1952. Tahun ini juga pertama kalinya Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar, bergabung dalam perayaan ini di Kedubes Bangladesh Jakarta.

 

Dalam sambutannya, Dadang Sunendar menyatakan apresiasinya kepada Duta Besar Bangladesh dan pihak pendukungnya dalam menyelenggarakan perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day/IMLD) 2019. Saya berterima kasih telah diundang ke acara ini, melalui Profesor Arief Rachman selaku Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kemendikbud, sehingga dapat memenuhi keingintahuan saya terhadap pelaksanaan acara ini. ujarnya.

 

Tentang Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day/IMLD)

Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day/IMLD) merupakan salah satu dari hari internasional yang ditetapkan UNESCO dengan tujuan sebagai momentum untuk mempromosikan perdamaian, kesadaran linguistik, keanekaragama budaya dan multibahasa, serta upaya pelestariannya. Baca selanjutnya >>

Share this Post:

Related Posts: