Pemerintah Kota Surabaya Nyatakan Komitmen Mempertahankan Predikat Kota Pembelajar UNESCO

Blog Single

Surabaya, KNIU — Pemerintah Kota Surabaya menyatakan komitmennya dalam mempertahankan keanggotaan di Jejaring Global Kota Pembelajar UNESCO (UNESCO Global Network of Learning Cities). Hal ini disampaikan pada momen pertemuan dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertandang ke Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Selasa (30/04/2019).

 

Sebagai lembaga yang bertugas dan berfungsi untuk menjembatani program UNESCO dengan program Pemerintah Indonesia, KNIU Kemendikbud menginisiasi pertemuan ini sebagai bentuk fasilitasi bagi Kota Surabaya dalam menyusun laporan periodik program Jejaring Global Kota Pembelajar UNESCO (UNESCO Global Network of Learning Cities). Kota Surabaya yang merupakan anggota dari jejaring kota pembelajar global diwajibkan menyusun laporan dua tahunan yang mengandung informasi bahwa berjalannya kehidupan Kota Surabaya telah sesuai dan sejalan dengan konsep learning city global, serta memiliki nilai keberlanjutan (sustainability).

 

Pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Bagian Administrasi Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya, Dewi Wahyu Wardani, ini dihadiri pula oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perdagangan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Pengendalian Penduduk, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bappeko, serta Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kota Surabaya. Dalam pertemuan, masing-masing perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Surabaya tersebut menyampaikan tentang implementasi program-programnya dalam kerangka Surabaya sebagai Kota Pembelajar, serta manfaat yang didapat sejak masuknya Kota Surabaya dalam keanggotaan Jejaring Global Kota Pembelajar UNESCO (UNESCO Global Network of Learning Cities).

 


Pemerintah Kota Surabaya menyatakan akan terus mempertahankan keanggotaannya dalam Jejaring Global Kota Pembelajar UNESCO (UNESCO Global Network of Learning Cities), mengingat begitu besar manfaat yang diterima dari keanggotaan ini bagi keberlangsungan Kota Surabaya. Komitmen ini diimplementasikan dalam wujud program-program Pemerintah Kota Surabaya yang terangkum dalam sebuah laporan periodik yang secara konsisten disusun untuk memenuhi kewajiban sebagai anggota jejaring kota pembelajar UNESCO.

 

Hingga saat ini, terdapat 205 kota di dunia yang menjadi anggota dari Jejaring Global Kota Pembelajar UNESCO (UNESCO Global Network of Learning Cities), dan Kota Surabaya merupakan satu-satunya di Indonesia. Mengingat manfaat keanggotaan yang begitu nyata dirasakan, Kota Surabaya juga memiliki keinginan untuk ke depannya dapat menularkan semangat tersebut kepada kota-kota lain, sehingga di Indonesia dapat terbentuk jejaring kota pembelajar yang lebih solid dan bersinergi.

 

Terhitung sejak tahun 2016, Kota Surabaya telah tergabung dalam Jejaring Global Kota Pembelajar UNESCO (UNESCO Global Network of Learning Cities), dan pada tahun 2017 memenangkan penghargaan sebagai kota terbaik bersama 15 kota lain di dunia.

 

“Saya berharap anak-anak kita akan mencapai banyak prestasi –tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain, di berbagai bidang, baik dalam olahraga, seni, maupun akademis. Jika hal ini terjadi, maka saya telah memenuhi tujuan utama saya. Ayo, anak-anak Surabaya, bangkitlah! Karena Tuhan memberi setiap anak bakat yang berbeda,” ujar Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam pidatonya saat menerima penghargaan. (DAS)

Share this Post:

Related Posts: