Pengembangan Cagar Biosfer Dalam Program The Man and The Biosphere UNESCO
Pengembangan cagar biosfer merupakan program utama dari Program The Man and The Biosphere (MAB) UNESCO yang dimulai pada tahun 1971. Program MAB UNESCO menempatkan perhatian utamanya pada kepunahan biodiversitas, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan. MAB menyediakan bantuan melalui jejaring khususnya dalam hal penelitian, pengembangan, peningkatan kapasitas, jaringan kerja dan pembagian informasi, pengalaman dan pengetahuan yang terkait dengan tiga fokus utama tersebut. Hingga tahun 2019, telah terdapat 701 cagar biosfer yang tersebar di 124 negara di seluruh dunia, termasuk di dalamnya 21 cagar biosfer lintas batas negara.
Pada tahun 2016, di Lima, Ibukota Peru, dideklarasikan “Rencana Aksi Lima†(Lima Action Plan) pada Sesi Ke-28 Sidang Dewan Koordinasi Internasional Program Manusia and Biosfer UNESCO (The 28th session of the Man and the Biosphere Programme International Co-ordinating Council). Rencana aksi untuk pengelolaan cagar biosfer tersebut berisi pernyataan bahwa cagar biosfer menjadi role model terkait dengan penerapan Sustainable Development Goals (SDGs), dan pengaturan kelola lingkungan secara multilateral; Seleksi yang terbuka dan partisipatif dalam perencanaan dan penerapan cagar biosfer; Mengintegrasikan cagar biosfer ke dalam kebijakan, regulasi, dan program yang relevan; Penelitian dan pembelajaran praktis serta kesempatan pelatihan mendukung manajemen cagar biosfer; dan Pembangunan yang berkelanjutan dalam wilayah cagar biosfer.
Cagar biosfer merupakan konsep pengelolaan wilayah yang terpadu antara kawasan konservasi sebagai Zona Inti (Core Zone), Zona Penyangga (Buffer Zone), dan Zona Transisi (Transition Zone). Zona Inti terdiri dari ekosistem yang dilindungi secara ketat yang berkontribusi terhadap konservasi lanskap, ekosistem, spesies, dan variasi genetik. Zona Penyangga mengelilingi atau berdekatan dengan zona inti, dan digunakan untuk kegiatan yang kompatibel dengan praktik ekologis yang baik yang dapat memperkuat penelitian, pemantauan, pelatihan, dan pendidikan ilmiah. Adapun Zona Transisi adalah bagian dari cadangan di mana kegiatan terbesar diizinkan, mendorong pembangunan ekonomi dan manusia yang berkelanjutan secara sosial-budaya dan ekologis.