Terbuka Kesempatan Pengajuan Nominasi UNESCO International Literacy Prizes 2020

Blog Single

Sejak 1967, UNESCO telah memberikan rekognisi dan bantuan bagi lebih dari 495 proyek dan program di bidang literasi yang dijalankan baik oleh instansi pemerintah, Organisasi Non-Pemerintah (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM), maupun individu di seluruh dunia. UNESCO International Literacy Prizes merupakan UNESCO Prizes yang ditujukan untuk mengapresiasi praktik baik dan inovasi di bidang literasi.

UNESCO International Literacy Prizes terbagi menjadi dua jenis penghargaan yang diberikan kepada lima penerima setiap tahunnya:

UNESCO King Sejong Literacy Prize
Prize ini dibentuk pada 1989 atas dukungan dari Pemerintah Republik Korea. Prize ini diberikan kepada dua pemenang dengan program yang berfokus pada pengembangan dan penggunaan pendidikan dan pelatihan literasi bahasa ibu.

UNESCO Confucius Prize for Literacy
Prize ini dibentuk pada 2005 atas dukungan dari Pemerintah Republik Rakyat Cina. Prize ini diberikan kepada tiga pemenang dengan program yang mempromosikan literasi bagi orang dewasa, terutama di daerah pedesaan, dan untuk remaja putus sekolah, terutama kaum perempuan.

 

Masing-masing pemenang akan mendapatkan hadiah berupa medali, piagam penghargaan, serta uang sejumlah 20.000 USD.

 

UNESCO International Literacy Prizes 2020

Tahun ini, UNESCO kembali membuka kesempatan untuk pengajuan nominasi UNESCO International Literacy Prizes 2020. Tema yang diusung di tahun 2020 ini adalah “Literasi Mengajar dan Belajar: Peran Pendidik dan Perubahan Pedagogi” (Teaching and Learning Literacy: the Role of Educators and Changing Pedagogies).

Fokus tematik tahun ini menyoroti para guru yang berada di garis depan dalam memberikan pembelajaran literasi, serta kontribusi mereka dalam mempromosikan literasi bagi remaja dan dewasa. Hal ini terkait dengan target 4.6 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) tentang Pendidikan (SDG4), di mana literasi dianggap sebagai sebuah kontinum yang dikembangkan sepanjang hidup.

 

Siapa yang bisa mendaftar dan siapa yang bisa mencalonkan?

Instansi pemerintah, Organisasi Non-Pemerintah (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM), dan individu yang memiliki proyek/program dengan fokus untuk mempromosikan literasi dipersilakan untuk mendaftar.

Perhatian! Pengajuan aplikasi harus dilakukan melalui entitas resmi yang berhak menominasikan, yaitu Komisi Nasional untuk UNESCO di negara setempat (dalam hal ini, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI/KNIU Kemendikbud –red.) atau LSM yang menjalin kemitraan resmi dengan UNESCO.

 

Bagaimana proses mengajukan aplikasi nominasi?

Instansi pemerintah, LSM, maupun individu yang hendak mengajukan proyek/programnya untuk dinominasikan dapat menghubungi KNIU Kemendikbud atau LSM menjalin kemitraan resmi dengan UNESCO untuk pendampingan proses pengajuan nominasi.

Segala proses aplikasi nominasi dilakukan melalui platform daring. Rincian tentang proses aplikasi nominasi ada di laman resmi UNESCO International Literacy Prizes (tautan dicantumkan di bawah). Batas waktu bagi kandidat untuk mengajukan aplikasi ke entitas yang menominasikan adalah 28 Juni 2020 (tengah malam, waktu Paris).

Nominasi akan dinilai berdasarkan kriteria seleksi oleh tim juri internasional yang bersifat independen. Tim Juri Internasional ini terdiri dari lima ahli yang berasal dari berbagai negara. Setelah itu, dengan berdasarkan rekomendasi dari Juri Internasional, Direktur Jenderal UNESCO akan memilih finalis yang akan dianugerahkan penghargaan pada kesempatan perayaan Hari Literasi Internasional (8 September).

Sebagai informasi, kandidat harus memiliki akun Microsoft (@hotmail.com; @live.com; @outlook.com) untuk dapat mengakses platform online. Jika tidak, kandidat akan dipandu secara daring untuk membuat akun Microsoft terlebih dahulu. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengakses tautan berikut: UNESCO Literacy Prizes 2020.

Share this Post:

Related Posts: